7.5.09

Astaghfirulah...

Sepeda kukayuh cepat, setelah melewati lapangan Albatros, langsung belok ke SPBU di Jl.Raya Juanda , bukan untuk beli bensin lhoh.. Berhenti di depan counter ATM Bank Mandiri. Mau bayar telpon, deadline tanggalnya udah expired, efeknya HP ku terblokir nomornya.

Syukurlah, antrian tidak terlalu panjang, terlihat hanya seorang marinir yang sedang menunggu di depan pintu ATM box, tak lama kemudian, bapak2 berpakaian marinir itupun sudah menghilang ke dalam ATM box. Wah...giliranku tak lama lagi nih..pikirku. Karena tak terlihat pengantri yang lain selain aku. Kuparkir sepeda, dgn santainya aku duduk di sadelnya, daripada ngantri sambil berdiri, duduk lebih nyaman toh ga' ada yang ngantri lagi, pikirku. Tak lama kemudian datang seorang ibu dgn Veganya, sekilas kulirik, berperawakan sedang dgn mengenakan jeans dan baju kaos merah ngepas badan, nampak sekali lekuk2 dan lipatan2 yang tidak layak dilihat. Tak disangka2 si ibu yang berbaju sexi, tiba2 berdiri di depan pintu ATM box, Lhoh...hah...???!!! Expresi bingung. Wah...ini ga' bisa dibiarkan toh aku yang sudah datang lebih dulu, kan dia juga lihat tho !, enak aja main serobot, antri donk !, pikirku aga' emosi dan setengah jengkel. Dan akupun akhirnya berdiri mendekati pintu ATM, tetapi di belakang si-baju sexi. "Bu, antri donk !, koq main serobot aja, kan saya yang datang duluan, itulah teguran yg akan aku bilang seandainya dia nanti menyerobot antrianku, untuk masuk ke ATM box. Pandangan mataku tak lepas dari pintu ATM, sambil tetap jengkel karena alamat harus nunggu lagi lebih lama, 5 menit kemudian bapak marinir keluar dari ATM box, dan tak disangka2 si ibu berbaju sexi, dgn bahasa jawa yang halus, plus senyum " Monggo bu, panjenengan rumiyin", silahkan ibu duluan, mempersilahkan aku. Kubalas dengan sedikit anggukan kepala, dan akupun bergegas ke ATM box, 3 menit kemudian urusan beres. Dan sambil tersenyum kupersilahkan ibu tersebut untuk masuk. Menuju tempat parkir sepeda, pikiranku tak lepas dari kejadian dan sikap si-ibu berbaju sexi. Astagfirulah hal adzim...ampuni aku ya Allah..karena sudah berprasangka buruk terhadap ibu tersebut.

5 komentar:

  1. Hihihi...maklum deh ibu hamil kan lebih sensitif n berefek pada emosional diri..sabar bu..

    BalasHapus
  2. Waahhh, bener banget tu mbak... kadang kita malu sama diri sendiri dah berprasangka buruk sama orang, padahal justru org yg qt prasangkai melakukan hal baik buat kita... Hehe, dijadiin pengalaman aja ya nggak... manusia kan tempatnya khilaf ^^

    BalasHapus
  3. Hehehe, makanya mbak, jgn lihat dr kulit. Mentang-mentang bajunya seksi, lipatan bodynya astaga, dikira gak sopan ya...? Ternyata gak kan. Nice posting.

    BalasHapus
  4. @ m'nia;m'wee;newsoul : Ya..hikmahnya saya harus selalu positif thinking kan..

    BalasHapus

Trims untuk Komentar Anda ....