19.8.09

Tradisi menjelang Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yg penuh berkah dan ampunan. Di Indonesia yang mempunyai beragam budaya dan tradisi, masyarakatnya mempunyai tata cara tersendiri dalam menyambut bulan Ramadhan.

Di daerah saya (Surabaya), untuk menyambut Ramadhan ada tradisi Megengan, saya sendiri juga tidak paham arti dari kata ini, yang saya ketahui ritual ini selalu ditandai dengan ziarah kubur, kemudian dua atau sehari sebelum Ramadhan setiap keluarga membuat kue apem dan saling dihantarkan ke tetangga. Biasanya untuk yang mampu secara ekonomi disertai juga dgn hantaran nasi plus lauk. Dan umumnya kue apem inilah yg wajib ada, selain pisang sebagai pelengkapnya.

Di daerah Jawa Tengah (Klaten), bisa disebut Nyadran
Acara prosesi nyadran diawali dengan setiap keluarga membuat kue apem dan ketan kolak. Adonan tiga jenis penganan dimasukkan dalam takir, yaitu tempat makanan terbuat dari daun pisang yang di kanan-kiri ditusuk lidi (biting). Makanan ini dibawa ke pemakaman dengan menggunakan sejumlah jodang atau tandu. Di areal pemakaman warga menggelar kenduri/ doa bersama bagi kerabat mereka yang telah meninggal dunia.
Terlepas dari itu semua nyadran lebih pada kegiatan bersih makam dan doa bersama.

Di Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, masyarakat memiliki tradisi dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan yaitu mandi limau. Yaitu pencucian diri lahir dan batin dengan mandi air limau, yang biasa disebut mandi Belimau.

Di Kabupaten Kudus Jawa Tengah, ada Dandangan. Tradisi ini semacam pesta rakyat dalam menyambut datangnya Bulan suci Ramadhan yang dilakukan kurang lebih 2 minggu menjelang Ramadhan, yang pada Tahun ini keramaian di pusatkan di sekitar Menara Kudus ( Komplek Makam Sunan Kudus).

Di Kota Semarang ada Dugderan, tradisi ini berbeda dengan yang ada di Kab. Kudus karena pada puncak perayaannya sehari sebelum bulan Ramadhan diadakan Kirab Budaya(karnaval) dengan berpusat di komplek Masjid Kauman Pasar Johar Semarang, budaya dengan ciri Hewan khasnya Warak Ngendog ( Hewan dengan kepala Naga leher panjang seperti Onta dan berbadan seperti kambing) yang dalam dunia nyata sebenarnya hewan tersebut tidak ada, konon Hewan Warak Ngendog itu simbul akulturasi antara budaya Arab , budaya China dan budaya Jawa .
Bagaimana dgn tradisi di tempat/ daerah anda...?

Meskipun tradisi-tradisi ini mengundang perdebatan antara ulama tapi tradisi ini merupakan suatu ajang silahturahim, bentuk gotong royong, pelebur segala perbedaan. Dan yang penting niatnya niat baik, kira2 gitu yach....
Dan selamat menjalankan ibadah puasa.

Dari berbagai sumber

2 komentar:

  1. yup bener bgt tuh boss....di daerah klaten memang namanya nyadran tp tradisi itu hampir mati....cuma daerah boyolali yg masih kental dg tradisi nyadran

    BalasHapus
  2. @ rinto: ya..itulah indonesia yg punya beragam tradisi dan budaya yg unik
    trims ya..kunjungannya

    BalasHapus

Trims untuk Komentar Anda ....