25.9.08

Duka di 19 September 2008

Jum'at Pagi itu aku disibukkan dengan pencarian data tentang LK, yang akan dilaksanakan pembinaan oleh atasanku. Data-data tersebut harus aku cari dibagian lain, yang tempatnya berada di lantai dua, menjelang dzuhur semua data yg aku perlukan sudah terkumpul. Rasa deg-deg di hatiku, saat kulihat Hape (yg tidak kubawa dan kutaruh di dalam tas ) ada miscall (3x) dari adikku dan juga sms, ku baca sms, isinya " Bapak gawat aq dlm perjlnan ke RS ", saat itu juga kutelpon adik, dan menanyakan kabar dan kondisi bapak, menurut adik kodisi bapak pagi tadi sesak nafas, dan siang ini sudah stabil tapi tetap masih memakai bantuan O2, lega rasanya mendengarnya, dan aku katakan bahwa besok (Sabtu) aku akan bezuk dgn membawa Mas Bintang (putraku), lalu pembicaraan via Hape selesai.
Selesai sholat dzuhur aku pulang kantor, dan saat memandikan mas Bintang jam 15.00 tiba, seperti biasa selesai mas Bintang mandi, gantian aku yang berbenah (mandi dan sholat ashar), saat aku takbir, Hape-ku berdering lagi, kali ini dari suami, yang memang deringnya kubuat berbeda dari yg lain. Terdengar suara suami " Bu, Mas Bintang sudah mandi, segera cepet ke RS ". dan aku jawab, aku masih mau sholat ashar, nanti setelah selesai aku kesana. dan pembicaraan via Hape selesai. Bergegas bahkan terburu-buru aku menyelesaikan sholat ashar, aku merasa sholat ashar hari ini jauh dari khusuk (Astafirullah al Adziim..), bahkan mukena ku juga kurapikan asal aja, dgn terburu-buru aku berbenah dan merapikan diri, sesaat kubilang pada mbak Anik (pengasuh Mas Bintang), aku akan ke RS dan mungkin agak malam pulang. Lalu kuambil sepeda dan kukayuh cepat, dan kutitipkan di tempat penitipan, lalu aku mencari taxi untuk ke RS. Tak lama kemudian Hape-ku berdering lagi, dari suami, terdengan suaranya, : Bu sudah sampai mana, aku jawab masih di juanda di taxi, kata suami" langsung ke Mustang aja", (Mustang adalah alamat ortu di Sby), lalu dia mengatakan bahwa Bapak sudah Sedo (Meninggal),
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun, bergetar bibir ini mengucap dan tak kuasa tangisku-pun pecah, dan suami bilang mungkin jenazah agak malam sampai di Mustang karena masih diurus administrasi dan menyewa mobil jenazah RS.
Sudah 2 bulan lebih bapak terbaring sakit, keluhan awalnya adalah sakit di tulang belakang, yang di sangkanya adalah syaraf kejepit, beberapa kali terapi di RSAL Dr. Ramelan Surabaya, belum ada perubahan, dan beberapa kali ke alternatif hasilnya tetap sama , masih sakit. akhir Juli 2008, Bapak tidak bisa beraktifitas lagi, hanya berbaring, kurang lebih 2 minggu kondisi seperti itu, dgn tetap menjalankan terapi "syaraf kejepit". akhirnya oleh adikku bapak diminta untuk ke Gresik( rumah adikku), belum lama di gresik, dan pertengahan agustus, kondisi bapak drop, dan harus masuk ke RSAL, setelah menjalani beberapa pemeriksaan secara lengkap akhirnya ketahuan Bapak menderita cancer paru stadium 4 dan sudah meyebar ke tulang belakang, dimana ruas ke 15 sudah remuk, mendengar vonis dokter ibu hanya bisa menangis dan pasrah. Kata dokter " secara medis sudah tidak bisa disembuhkan, hanya membantu menjaga agar kondisi Bapak tidak drop. setelah opname beberapa hari di RSAL, bapak diperbolehkan pulang, dan dibawa adik ke Gresik. Selasa, 16 September 2008 kondisi bapak drop, sesak napas, bapak di rawat lagi (opname) di RS Siloam Hospital, sampai beliau Meninggal. Saat sakaratul maut menjemput, bapak di tuntun Adik untuk melafalkan syahadat, dgn didampingi ibu dan suamiku membacakan Yasin, menurut adikku Bapak meninggal setelah selesai melafalkan syahadat. Beliau meninggal Jum'at jam 16.15 WIB di pelukan adik, Insya Allah Bapak meninggal dalam keadaan Qusnul Khotimah, Amin.
Selamat jalan bapak Masduki, Ya Allah Ya Rabbi sekiranya Bapak Masduki menghadap kepadaMu dengan membawa kekurangan, ampunilah segala dosa beliau, dan sekiranya menghadap kepadamu dengan membawa kebaikan terimalah sebagai amal ibadahnya, amin...














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trims untuk Komentar Anda ....